
Pasar pengiriman peti kemas sering kali timbul di isu utama selama musim panas sebab biaya angkutan dan tingkat kemacetan pelabuhan terus menempuh rekor tertinggi. Penutupan pelabuhan yang disebabkan oleh wabah COVID-19 di sisi ekspor serta problem kapasitas di sisi impor semuanya berkontribusi pada kapal yang terjebak dalam antrean yang menyelesaikan rekor dan kehilangan panggilan pelabuhan yang direncanakan selama berminggu-pekan. – https://www.ckb.co.id/corporate-news/read/jasa-pengiriman-barang-terlengkap-dan-terpercaya
Pada akhir Agustus, lebih dari 40 kapal kontainer menunggu untuk berlabuh di luar pelabuhan Los Angeles dan Long Beach saja, dengan 90% dari mereka yang tiba di pelabuhan wajib menunggu di pelabuhan sebelum daerah berlabuh tersedia. Gangguan COVID-19 di pelabuhan-pelabuhan utama China dan Vietnam juga mengakibatkan antrean panjang kapal yang menunggu di belahan dunia ini. Dalam kasus lain, liner secara aktif menghindari port tertentu dalam jadwal mereka.
Pun dengan kapal tambahan ini, operator berjuang untuk memenuhi jadwal keberangkatan mereka, yang menyebabkan pembatalan pelayaran atau panggilan pelabuhan sebab pasokan tak ada ketimbang sebab kurangnya permintaan. – https://www.ckb.co.id/id/shipping
Melainkan, penambahan kapasitas pada jalanan perdagangan yang telah padat tak banyak menolong menyelesaikan problem mendasar. Unsur pembatasnya bukanlah kapasitas di atas kapal, tapi berapa banyak peti kemas yang bisa dikelola oleh pelabuhan dan koneksi pedalaman, serta ruang penyimpanan di galangan peti kemas sementara dan tujuan akhir. Menambahkan lebih banyak kapal berarti lebih banyak pendapatan bagi operator, namun juga waktu tunggu yang lebih lama di luar pelabuhan dan meningkatkan problem kapasitas pada perdagangan yang lebih kecil di mana kapal tambahan diambil. Ini terang di Afrika, di mana kapasitas sudah turun 6,5% tahun-ke-tahun. Peningkatan kapasitas yang besar dari tahun ke tahun juga bisa berkontribusi pada pengurangan tajam armada yang menganggur dibandingi dengan Juli.
Diperbandingkan dengan volume, peningkatan kapasitas sebesar 30,6% pada perdagangan Timur Jauh ke Amerika Utara paralel dengan peningkatan volume sebesar 28,3% pada perdagangan yang sama pada Juni 2021 dibandingi dengan Juni 2020. Volume menempuh 2,0 juta TEU pada Juli dibandingi dengan 1,9 m TEU pada Juli 2020, naik dari 1,8 juta TEU pada Juli 2019. Diperbandingkan 7 bulan pertama tahun 2021 dengan jangka waktu yang sama di tahun 2020, akumulasi volume naik 33,3% menjadi 13,6 juta TEU. Diperbandingkan dengan 7M pra-pandemi 2019, volume naik 26,6%. – https://www.ckb.co.id/id/project-logistics
Pada paruh pertama tahun 2021, pertumbuhan perdagangan Timur Jauh ke Eropa jauh lebih paralel dengan pertumbuhan di segala dunia ketimbang perdagangan transpasifik. Tak termasuk volume yang terakhir, volume pengiriman peti kemas global naik 9,3% dari tujuh bulan pertama tahun 2020, namun cuma 3,0% dari jangka waktu yang sama di tahun 2019. Hal ini paralel dengan pertumbuhan pasokan dan bukti lebih lanjut bahwa daya dikala ini dari pasar tak disebabkan oleh fundamental tapi oleh problem kemacetan yang didukung oleh pertumbuhan yang kuat pada perdagangan tersibuk kedua di dunia.
Bagi mereka yang mau lantas menambah tonase, pasar jual beli juga memanas. Sebanyak 363 kapal sudah bermigrasi tangan sepanjang tahun ini dan harga meningkat sebab ketersediaan kapal bekas untuk dipasarkan kian ketat. Harga yang dinyatakan sejauh ini dengan terang menampakkan bahwa poin naik dengan pesat. Merujuk pada harga jual kapal peti kemas yang dinyatakan, harga rata-rata per TEUs sudah melonjak lebih dari 400% tahun ini. Pada bulan Januari, penjualan diatasi dengan harga rata-rata USD 2.300 per TEU; pada bulan Agustus, harga rata-rata berada di 12.900 per TEU.
Mengingat potensi pendapatan di pasar barang dan barang bekas, jumlah kapal yang menuju pembongkaran sudah terhenti. Semenjak Juni, cuma dua kapal buah 890 TEU yang diungkap, sehingga sempurna yang diungkap sepanjang tahun ini menjadi 15 kapal dengan sempurna cuma 11.681 TEU. Kapal kontainer terbesar yang diungkap yakni Tasinge Maersk berusia 27 tahun, 1.839 TEUs. – https://www.ckb.co.id/id/freight-management/read/air-freight-transportation
Melainkan, sebelum hal ini terjadi, dunia akan terus memandang industri pengiriman peti kemas dan kecakapannya untuk memenuhi komitmennya dalam memberikan perdagangan global, meski hambatan yang mencegah kembali normal beberapa besar berada di luar kendali operator di pelabuhan dan gudang. Ternyata dengan bertambahnya daftar kapal yang menunggu untuk berlabuh di pelabuhan Los Angeles, penambahan kapasitas kapal induk tak memecahkan problem di darat.
Info Lainnya : Disini